Senin, 19 Januari 2015

Ada apa dengan Siwalatri atau Siwaratri

Sekedar tahu aja. Kemarin, saya bertemu salah seorang tokoh pendidikan di Denpasar. Setelah berbicang panjang lebar tentang dunia pendidikan, akhirnya tak luput dari perbincangan adalah tentang libur beberapa instansi termasuk sekolah, dua hari di hari Siwalatri. Akhirnya perbincangan semakin akrab dan membicarakan banyak hal tentang Siwalatri. Mulai sejarahnya dan bagaimana merayakannya serta tentang sekte-sekte hindu yang ada. Ternyata yang benar bukan Siwalatri, tetapi Siwaratri, hanya saja banyak orang menyebut Siwalatri yang terasa lebih mudah di lidah.

Siwaratri adalah upacara pemujaan Dewa Siwa. Menurut beliau Siwa adalah percikan sinar dari Tuhan Yang Maha Esa, jadi tidak benar kalau Tuhan dalam Hindu itu banyak, tetapi Dewa-dewa itu adalah sebagai bagian Tuhan yang menjelma menjadi Siwa, Wisnu dan sebagainya dengan peran-peran khususnya.

Siwaratri juga disebut hari suci pajagran, jatuh pada hari Catur Dasi Krisnapaksa bulan Magha (saya gak bisa menjelaskan, pen). Ceritanya berawal dari kisah seorang pemburu Lubdaka, ringkasnya karena takut dimakan binatang buas ia tidur di atas pohon. Karena takut tertidur dan jatuh, maka ia memtik pohon kesayangan Siwa sampai pagi hari, inilah yang dijadikan dasar mengapa orang Bali begadang semalaman, mencontoh pemburu Lubdaka yang tidak tidur di malam Siwaratri.

Namun, kenapa ada beberapa orang yang khawatir dengan perayaan ini, di antaranya ternyata ada yang mengusulkan agar tidak dibudayakan, seperti contoh artikel di Kompasiana: http://sosbud.kompasiana.com/2012/12/29/perayaan-siwa-ratri-sebaiknya-dilarang-520642.html


Tidak ada komentar: