Minggu, 25 Januari 2015

Agar Balita Gemar Membaca

Setiap orang tua tentu ingin anaknya berkembang baik. Apalagi dalam hal pengetahuan. Tidak heran kalau akhirnya banyak orang tua yang kadang terlalu dini mendaftarkan anaknya ke sekolah (PAUD misalnya). Harapannya agar anak cepat pintar membaca dan menulis. Akibatnya tidak jarang anak merasa tertekan karena keinginan orang tauanya.
Padahal sebenarnya hal tersebut bisa dilakukan sendiri oleh orang tua, tanpa harus mendaftarkan anak ke sekolah. 

Pertama buat anak menyukai buku terlebih dulu sebelum belajar membaca. Hal ini bisa dilakukan dengan rutin membacakan buku cerita kepada anak, atau minimal tunjukkan bahwa orang tua mempunyai hobi dan kebiasaan membaca. Selain itu, buat jadwal rutin berkunjung ke toko buku. Biarkan anak memilih sendiri buku apa yang dia inginkan selama sesuai dengan umurnya.

Kedua, Gunakan bahasa anak. Banyak orang tua yang gagal berkomunikasi kepada anak karena tidak menggunakan bahasa anak. Terlalu dewasa saat berkomunikasi dengan anak juga bukan hal yang baik. Cara yang bisa digunakan antara lain dengan bernyanyi, berpantun atau menggunakan permaian yang mereka sukai.

Ketiga, pilih buku yang tepat. Hal ini juga penting agar anak tidak terlalu berat saat mencerna bacaannya. Terkadang anak jadi malas membaca karena apa yang dibaca bukan hal yang ringan dan sering dia temui sehari-hari. Selain itu juga kesalahan orang tau yang kadang memilihkan buku yang banyak bacaan dibanding ilustrasinya.

Untuk balita 3-4 tahun Isi cerita sebaiknya berhubungan dengan kejadian sehari-hari dalam kehidupan anak, misalnya hari pertama sekolah atau adik baru. Pada rentang usia ini, isi cerita juga sebaiknya memperluas pengetahuan anak, misalnya cerita tentang anak-anak di negara lain. Buku yang berkaitan dengan emosi juga bisa bermanfaat, misalnya menghadapi teman yang nakal, dan lain-lain. Tapi, jangan lupa untuk selalu mempertimbangkan minat anak agar buku yang dibeli membuatnya tertarik. Selain itu usahakan beli buku yang lebih banyak ilustrasinya, sehingga anak lebih tertarik
Untuk balita 4-5 tahun. Di usia ini anak membutuhkan buku yang bisa mengembangkan pemahaman terhadap kehidupan orang lain. Contoh: cerita tentang profesi polisi. Pilih buku dengan bahasa yang baik dan sederhana karena anak usia ini sudah mulai belajar bahasa yang baik dan benar. Cerita humor bisa jadi pilihan, atau cerita tentang kehidupan sahabat Nabi.

Siti Nurjannah 
(Fimadani.com)

Kamis, 22 Januari 2015

Memperjuangkan Cinta

Dik, aku tidak menyalahkanmu ketika anak seusiamu merasakan cinta. Cinta memang sudah Allah ciptakan sejak Adam dan Hawa. Awalnya memang mereka saling mencinta dengan damai di surga, tapi karena ketentuan Allah, keduanya diturunkan ke bumi di daerah yang berbeda. Adam di India, Hawa di Jeddah. Maka Adam menjadi pejuang cinta pertama di muka bumi. Ia terus berjalan kaki dari India, demi menemukan kembali separuh jiwanya sampai akhirnya Allah pertemukan mereka lagi di Jabal Rahmah. Suatu rasa yang memang layak diperjuangkan, karena akan tentram bila bersama, dan akan gelisah bila berpisah.

Dik, sakit adalah nama lain dari cinta ketika kita tidak memiliki izin halalnya. Karena memang sakit rasanya ketika mengetahui yang kita cintai bukanlah milik kita. Rindu ya ngapain. Cemburu ya bukan hak kita. Sudah sia2 karena rindu dan cemburunya tidak berpahala, waktu dan pikiran terkuras pula. Aaah… Air mata? Jangan bohongi kakakmu ini jika kamu tak pernah menangis karenanya.

Senin, 19 Januari 2015

Ada apa dengan Siwalatri atau Siwaratri

Sekedar tahu aja. Kemarin, saya bertemu salah seorang tokoh pendidikan di Denpasar. Setelah berbicang panjang lebar tentang dunia pendidikan, akhirnya tak luput dari perbincangan adalah tentang libur beberapa instansi termasuk sekolah, dua hari di hari Siwalatri. Akhirnya perbincangan semakin akrab dan membicarakan banyak hal tentang Siwalatri. Mulai sejarahnya dan bagaimana merayakannya serta tentang sekte-sekte hindu yang ada. Ternyata yang benar bukan Siwalatri, tetapi Siwaratri, hanya saja banyak orang menyebut Siwalatri yang terasa lebih mudah di lidah.

Siwaratri adalah upacara pemujaan Dewa Siwa. Menurut beliau Siwa adalah percikan sinar dari Tuhan Yang Maha Esa, jadi tidak benar kalau Tuhan dalam Hindu itu banyak, tetapi Dewa-dewa itu adalah sebagai bagian Tuhan yang menjelma menjadi Siwa, Wisnu dan sebagainya dengan peran-peran khususnya.

Siwaratri juga disebut hari suci pajagran, jatuh pada hari Catur Dasi Krisnapaksa bulan Magha (saya gak bisa menjelaskan, pen). Ceritanya berawal dari kisah seorang pemburu Lubdaka, ringkasnya karena takut dimakan binatang buas ia tidur di atas pohon. Karena takut tertidur dan jatuh, maka ia memtik pohon kesayangan Siwa sampai pagi hari, inilah yang dijadikan dasar mengapa orang Bali begadang semalaman, mencontoh pemburu Lubdaka yang tidak tidur di malam Siwaratri.

Namun, kenapa ada beberapa orang yang khawatir dengan perayaan ini, di antaranya ternyata ada yang mengusulkan agar tidak dibudayakan, seperti contoh artikel di Kompasiana: http://sosbud.kompasiana.com/2012/12/29/perayaan-siwa-ratri-sebaiknya-dilarang-520642.html


Minggu, 11 Januari 2015

Di Kandang Kambing Mengembik...

Sebuah peribahasa "Di kandang kambing mengembik, dikandang harimau mengaum, di kandang kerbau melenguh" Menggambarkan betapa setiap manusia sangat dengan mudah menyesuaikan lingkungan dan teman dekatnya.

Sehingga perkara memilih teman adalah perkara yang penting. Jika ingin menjadi orang berkualitas kambing ya harusnya memilih teman2 sekualitas kambing yang suka mengembik. Jika ingin menjadi orang berkualitas harimau ya sudah seharusnya memilih kawan berkualitas harimau yang suka mengaum.

Ingin jadi anak soleh namun memilih teman2 yang jauh dari nilia kesolihan, jelas bukan pilihan tindakan yang tepat. Ingin jadi anak sukses dan pintar, namun memilih teman yang kerjaannya hanya bermain dan bermalas2an, jelas bukan pilihan yang tepat.

Kata Rasulullah berkawan dengan penjual minyak wangi adalah pilihan yang tepat untuk mendapatkan aroma harum. Kalo ingin melihat perilaku agama seseorang, tinggal melihat dengan siapa ia berkawan.

Selamat memilih kawan sesuai dengan keinginan! Fa-alhamaha fujuraha wa taqwaha. Qad aflaha man zakkaha. Waqad khaba man dassaha. Allah telah ilhamkan kecenderungan kita untuk bisa memilih jalan baik atau buruk. Beruntunglah mereka yang menyucikannya dan merugilah mereka yang mengotorinya. (Jul)